Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Waduk Beton Ponjong

Gambar
9 Januari 2013 Aku punya teman alumni SMA (MA Nurul Ummah) angkatan 2008, yang memang suka pergi-pergi kalau liburan kampus. Kami memang tidak pernah ketemu setelah lulus dari MANU karena kami diterima di kampus yang berbeda-beda, kalaupun sama, fakultasnya yang berbeda. Makanya, kami (lebih-lebih aku) menantikan acara kumpul bersama dengan mereka yang tentunya setiap liburan semester atau dua kali dalam setahun. Oh iya, kami menamai kelompok kami sejak masih sekolah dengan nama HANETHER, yang berarti Happy Nelongso Together (Seneng Susah tetap Bersama). Memang, kami hanya 28 orang dan jika berkumpul mungkin hanya 8-12 orang. Sudah mentok. Haha Liburan kali ini, kami berencana untuk ke Gunung Kidul, sebuah kabupaten yang ada di Yogyakarta dan tempatnya paling tinggi, tepatnya ke sebuah waduk yang ada di Kecamatan Ponjong, Gunung Kidul. Sekitar jam 10 pagi, kami menuju kesana. Sebelumnya kami, berseblas-orang, berkumpul di dekat pondok. Perjalanan dari Kotagede ke P...

Kebun Buah Mangunan

Gambar
Bagi Embakku (begitu aku memanggil mbak sepupuku), ini adalah pertama kalinya kesana… Entah kenapa diberi nama kebun buah. Kami kira dulu, disana bisa makan buah semaunya. Setelah sampai sana, kami hanya menjumpai beberapa pohon buah seperti pohon rambutan, batang pisang, pohon kers, dan beberapa pohon yang kami tidak tahu namanya, itupun banyak yang belum berbuah. Namun, di kebun buah tersebut ada hewan langka sepertinya, yaitu Rusa Timor, hasil penangkapan yang bekerja sama dengan BKSDA Yogyakarta dan Koperasi Kebun Buah. Namun, kami tidak hanya membawa kekecewaan disana. Setelah kami menyelusuri jalan setapak, kami menemukan danau buatan dan tempat bermain seperti ayunan dan alat brmain lain di bawah rimbunnya pohon kers. Lalu kami melanjutkan perjalanan menanjak hingga tiba di puncak kebun buah yang subhanallah indahnya. Pemandangan hutan dan sungai yang ada di depan kami. Mungkin ini lah yang dibanggakan oleh masyarakat di sekiran kebun buah di daer...

Kirab Budaya Majemuk

Gambar
Terlambat mencatat, 17 Mei 2014 Hari ini, di desa kami, Giriloyo, mengadakan syukuran desa. Kalau ngendikane Pak Yai Ahmad Zabidi, “Ini syukuran petani setelah panen, pembatik setelah terjual batiknya, buruh setelah diterimanya upah…” Prosesi acaranya seperti biasa, dimulai sehabis maghrib dengan ngirit gunungan yang berisi sayur-sayuran dan buah-buahan hasil bumi serta nasi kuning tumpeng beserta lauknya, dari Masjid PP. Arramli ke Masjid Sunan Cirebon Giriloyo dengan diiringi sholawat. Setelah sampai ke Masjid Sunan Cirebon Giriloyo, lalu diberikan sambutan oleh perangkat desa serta doa yang dibacakan oleh para yai. Rebutan gunungan pun dilaksanakan setelah pemotongan tumpeng oleh Pak Yai Ahmad Zabidi. Bukan rebutan sbenarnya, karena sayur-sayuran dan buah-buahan tersebut dibagikan dengan dilempar, tujuannya adalah masyarakat yang tidak bisa ikut berdesak-desakan bisa mendapatkan isi dari gunungan tersebut. Setelah acara rebutan gunungan selesai, barulah acara sholawat...