Catatan Ramadhan : Adabul Mu'asyaroh (Adab-adab dalam pergaulan)
Bergaul termasuk dalam salah satu cara bersosialisasi pada sesama manusia. Karena pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial. Saling membutuhkan.
Masih mengenai kitab kajian ramadhan, taisirul kholaq. Dalam bab ini dijelaskan adab bergaul atau bersosialisasi. Dijelaskan dalam kitab, adabnya meliputi banyak hal, di antaranya :
1. Berwajah bahagia, tidak menunjukkan raut muka cemberut atau sebagainya. Dalam hal ini saya teringat quote : orang lain melihat senyum di wajahmu, namun hanya sahabatmu yang dapat melihat sedih di matamu;
2. Ramah atau lemah lembut. Jika memang suasana hati sedang buruk, lebih baik diam agar kata-kata yang keluar dapat menyinggung/menyakiti hati sahabat;
3. Mendengarkan dengan seksama perkataan sahabat. Bukan sambil mengoperasikan hp atau mengerjakan hal lain. Hal ini sebisa mungkin saya terapkan jika sedang bertemu, maka hp harus disimpan dulu, karena disadari atau tidak, manusia jarang bisa fokus pada beberapa hal dalam satu waktu;
4. Berwibawa namun tetap rendah hati, tidak menyombongkan baik dalam pangkat, kekayaan, ataupun suatu hal yang dapat menyakiti;
5. Diam ketika diajak bercanda, tersenyum jika sekiranya pembicaraannya lucu;
6. Memaafkan kesalahan ataupun kesalahpahaman;
7. Saling tolong menolong. Kalau kata Prawita Mutia, ditolong pun merupakan menolong : menolong orang lain berbuat baik;
8. Menyimpan yang sekiranya menjadi rahasia;
1. Berwajah bahagia, tidak menunjukkan raut muka cemberut atau sebagainya. Dalam hal ini saya teringat quote : orang lain melihat senyum di wajahmu, namun hanya sahabatmu yang dapat melihat sedih di matamu;
2. Ramah atau lemah lembut. Jika memang suasana hati sedang buruk, lebih baik diam agar kata-kata yang keluar dapat menyinggung/menyakiti hati sahabat;
3. Mendengarkan dengan seksama perkataan sahabat. Bukan sambil mengoperasikan hp atau mengerjakan hal lain. Hal ini sebisa mungkin saya terapkan jika sedang bertemu, maka hp harus disimpan dulu, karena disadari atau tidak, manusia jarang bisa fokus pada beberapa hal dalam satu waktu;
4. Berwibawa namun tetap rendah hati, tidak menyombongkan baik dalam pangkat, kekayaan, ataupun suatu hal yang dapat menyakiti;
5. Diam ketika diajak bercanda, tersenyum jika sekiranya pembicaraannya lucu;
6. Memaafkan kesalahan ataupun kesalahpahaman;
7. Saling tolong menolong. Kalau kata Prawita Mutia, ditolong pun merupakan menolong : menolong orang lain berbuat baik;
8. Menyimpan yang sekiranya menjadi rahasia;
Ada syi'ir yang menyebutkan bahwa : seseorang yang tidak dapat menjaga tiga hal, maka hanya akan dihargai seperti segenggam pasir. Tiga hal tersebut : menjaga janji/amanah, dermawan pada sahabat yang membutuhkan, dan menjaga rahasia dalam hati.
*Taisirul Kholaq, ta'lif : Hafidz Hasan Al Mas'udi, disampaikan oleh : Abi Muhtar Zahrou (PP Al Muna 2)