Catatan Ramadhan : Adabul Majalis (Adab Pertemuan)
Setiap kita tidak pernah lepas dari pertemuan, mulai dari pertemuan di kelas, tempat kerja, rapat, pengajian, sampai pertemuan dua hati *eh. Namun, beberapa di antaranya ada yang tidak memperhatikan tata krama, yang beberapa di antaranya :
1. Mengucap salam kepada yang sudah hadir ketika datang;
2. Duduk di sebelah orang yang sudah hadir, dan tidak duduk menyendiri (di luar barisan), untuk menghindari fitnah;
3. Tidak ikut menanggapi orang yang berbicara tanpa manfaat (baca : gosip) atau hal yang malah menyebabkan kemudharatan. (Rasanya pengen menampar diri sendiri yang imannya masih sering bisa digoda begini :D);
4. Tidak meremehkan pada yang (status sosialnya) berada di bawah, dan tidak mengagungkan yang (status sosialnya) berada di atas, apalagi ketika ukuran status sosial tersebut adalah harta. Hal ini dapat melemahkan agama dan menurunkan kewibawaan;
5. Ketika pertemuan tersebut ada di pinggir jalan, hendaknya menjaga pandangan. (Notice ni sama mas-mas yang suka nongkrong di pinggir jalan sambil bersiul dan mengucap salam pada orang lewat yang terurama perempuan. Mboten pareng, mas. Hehe);
6. Namun boleh lho melihat-lihat sekiranya ada orang tersesat (dan tak tau arah jalan pulang *halah), menolong dengan menunjukkan jalan;
7. Jika yang pertama tadi adalah diusahakan mengucap salam, maka yang sekarang adalah orang yang sudah hadir (dalam pertemuan) wajib menjawab salam pada orang yang baru saja hadir;
8. Fokus pada yang sedang dibahas. Bukan malah membahas hal lain dengan membentuk forum dalam forum.
Ini semacam pengingat untuk diri saya sendiri juga, yang masih suka tertarik membahas hal remeh temeh, apalagi ketika pembahasan dalam pertemuan tidak menarik.
*Kitab Taisirul Kholaq, ta'lif : Hafidz Hasan Al Mas'udi, disampaikan oleh : Abi Muhtar Zahrou (PP Al Muna 2)
2. Duduk di sebelah orang yang sudah hadir, dan tidak duduk menyendiri (di luar barisan), untuk menghindari fitnah;
3. Tidak ikut menanggapi orang yang berbicara tanpa manfaat (baca : gosip) atau hal yang malah menyebabkan kemudharatan. (Rasanya pengen menampar diri sendiri yang imannya masih sering bisa digoda begini :D);
4. Tidak meremehkan pada yang (status sosialnya) berada di bawah, dan tidak mengagungkan yang (status sosialnya) berada di atas, apalagi ketika ukuran status sosial tersebut adalah harta. Hal ini dapat melemahkan agama dan menurunkan kewibawaan;
5. Ketika pertemuan tersebut ada di pinggir jalan, hendaknya menjaga pandangan. (Notice ni sama mas-mas yang suka nongkrong di pinggir jalan sambil bersiul dan mengucap salam pada orang lewat yang terurama perempuan. Mboten pareng, mas. Hehe);
6. Namun boleh lho melihat-lihat sekiranya ada orang tersesat (dan tak tau arah jalan pulang *halah), menolong dengan menunjukkan jalan;
7. Jika yang pertama tadi adalah diusahakan mengucap salam, maka yang sekarang adalah orang yang sudah hadir (dalam pertemuan) wajib menjawab salam pada orang yang baru saja hadir;
8. Fokus pada yang sedang dibahas. Bukan malah membahas hal lain dengan membentuk forum dalam forum.