Cerita Hujan 3 : Bersyukur
Semua serba mendadak. Tiba-tida kami dekat. Tiba-tiba orang tua kami mengetahui tentang hubungan kami. Tiba-tiba menjadi gosip hangat antar tetangga. Tiba-tiba menjadi gempar. Lalu tiba-tiba lamaran.
Jujur, kami mulai dekat sejak Bulan Juni. Dan proses lamaran sekitar Bulan Oktober. Singkat dan gosip-able :D
Benar kata Mbak Uti, bridezilla syndrome ini benar-benar menguras emosi. Saya merasakan jiwa saya yang mudah sekali tergocang. Menjadi sensitif dan emosi mudah datang. Entah kadang marah-marah sendiri. Entah kadang menangis sendiri. Entah kadang menjadi tiba-tiba linglung mau mengerjakan yang mana dulu. Dan lain sebagainya yang itu sebelumnya belum pernah saya rasakan.
Dan saya masih bisa bersyukur. Saya punya Allah, keluarga, dan tentu saja Mas N yang super duper sabar –meski kadang suka hilang kontrol saking lama sabarnya. Heu.